Masyarakat Inhil akan tahu daerah yang diberi nama Hidayat, yaitu daeah yang terletak di kec. Kuindra berdekatan dengan sapat. daerah ini dikenal dengan tempat yang agamis dimana daerah tersebut pernah berdomisilinya tuan guru yang masyarakat sangat mengakui keshalehannya bahkan dikatakan sebagai wali Allah oleh sebagian masyarakat Inhil. ini tergambar dari kehidupan masyarakat disana yang menkramatkan makam tuan guru tersebut. Tuan Guru tersebut bernama Syeikh Abdurrahman Sidik. makam Tuan Guru tersebut tidak begitu jauh dari Ibu Kota Inhil yakni Tembilahan, kira2 memakan waktu 30 menit dari tembilahan dengan menggunakan transpot air (speedboat) karena Tembilahan merupakan daerah perairan sehingga harus ditempuh dengan transpor air. para pengunjung harus mengeluarkan uang dari konceknya sebesar Rp. 20 ribu. hidayat terkenal dengan pemakaman syeikh Abdurrahman sidiq yang merupakan tokoh spritual yang mengembangkan islam didaerah inhil, wajar saja masyarakat yang berada di kawasan tersebut demi menghormati tuan guru tersebut makam syeikh tersebut dijadikan kramat. tak jarang masyarakat sering menunaikan nazar atau mengunjungi makan syeikh tersebut untuk memohon dimurahkan rezky, perlindungan dan kemudahan2 yang lainnya. sehingga daerah ini menjadi salah satu yang sering dikunjungi oleh masyarakat khusus pada saat menjelang puasa, syawal dan hari2 besar ataupun ada nazar yang sering diniatkan untuk kemakam tersebut. nah, tepatnya pada tanggal 8 agustus 2008 saya, ayah, dan izul diberi kesempatan untuk melangkahkan kaki menuju daerah tersebut guna menunaikan hajat orang tua. sebelum keberangkatan kami rencana mau tambang saja karena biaya lebih murah sekitar 20 ribu namun karena harus menunggu, jadi saya putuskan untuk carter saja walopun hanya 3 orang saja karena pada saat tu bertepatan hari jum'at. negosiasipun berlangsung antara saya dan pemilik speedboat, awalnya diletak harga 200ribu PP, tapi saya katakan 150 ribu PP kesepakatan belum menemukan titik temu. sampai akhirnya harga yang disepakati 170ribu PP dengan embel2 pemilik berhak membawa penumpang lain, saya tekankan boleh saja asal tidak menunggu. akhirnya kamipun berangkat dengan 4 orang termasuk satu penumpang lain. bismillah hitawakkal Allallah boat segera melaju, ombak begitu besar dan gelombangpun mengikuti. selama perjalanan saya mengucap Allahu akbar, subhanallah dan dzikir yang lainnya karena begitu besarnya ombak karena disebabkan angin yang kencang juga. speedboat yang begitu kecil melaju dengan cepatnya mengikuti ombak yang menghempas seakan akan boat yang kecil ini terpecah berkeping-keping disaat boat menghempas, camera aku keluarkan dari kantong celanaku untuk mengabadikan perjalanan yang aku lalui selama menempuh daerah ke hidayat. wlopun begitu besar nya ombak dan gelombang yang dilalui tidak menyurutkan langkah speedboat ini untuk berhenti. aku melihat ayah, izul serta dua penumpang lain sedang tertidur, sementara aku tidak mau tertidur barang sejenak memejamkan mata, karena hanya dzikir yang terucap dari lisan yang basah ini untuk mengusir rasa takut, gelisah, dan perasaan2 yang lain. lebih kurang 45menit akhirnya kami sampai di Hidayat yang merupakan tempat tujuan. aku langsung berdiri dan menjaga ayahku yang sudah tidak kuat untuk berjalan jauh. diawal kita disuguhkan dengan pemandangan para candidat yang akan bertarung dipilkada inhil 08 dan riau 08, ada baliho salah satu kandidat (syamsudin uti-subroto), dan (rusli-mambang mitt) serta tulisan arab melayu yang bertulis syeikh Abdurrahman Sidiq. kamipun menaiki tangga untuk keatas disini juga banyak warung yang berjejer menyajikan berbagai makanan dan minuman buat para pengunjung makam. aku menyempatkan diri untuk memotret yang aku lihat bagus atau ada nilai estetikanya. ayah dan temanku izul juga aku potret. setelah lumayan puas dengan aksi potret memotret kami berjalan menghampiri pangkalan ojek untuk menuju tempat pemakaman. sampai ditempat yang dituju terpasang spanduk dengan tulisan kawasan bebas politik. kami masuk kerumah tempat yang biasa menjadi persinggahan. kami disambut dengan hangat oleh pemilik rumah yang masih ada hbungan dengan tuan guru. disana sambil cerita dan kemudian mendo'a dan makan bekal yang telah dibawa oleh pejiarah.
kami langsung menuju tempat pemakaman yang menjadi tempat kramat oleh masyarakat setempat. makam2 terletak dirumah bertuliskan makam syeikh abdurahman sidiq dan ada 2 makam lagi tapi kurang tahu. aku potret dengan baik makan tersebut.
akhirnya kami meninggalkan tempat makam tersebut dan pulang kembali menggunakan kendaraan roda dua untuk menuju pelabuhan.
alhamdullillah usai sudah acara yang menjadi nazar ortuku.
kami langsung menuju tempat pemakaman yang menjadi tempat kramat oleh masyarakat setempat. makam2 terletak dirumah bertuliskan makam syeikh abdurahman sidiq dan ada 2 makam lagi tapi kurang tahu. aku potret dengan baik makan tersebut.
akhirnya kami meninggalkan tempat makam tersebut dan pulang kembali menggunakan kendaraan roda dua untuk menuju pelabuhan.
alhamdullillah usai sudah acara yang menjadi nazar ortuku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar