Rabu, 24 September 2008

RUUP

Sudah menjadi sesuatu yang wajar jika setiap kebijakan yang berpihak pada kebaikan selalu akan ada kendala dan rintangan.. dan kontroversi dalam setiap pengambil keputusan sudah menjadi hal yang biasa dalam parlemen. Begitu juga RUU Pornografi yang awalnya RUU APP skr hanya tinggal kata Pornografi saja sementara untuk Porno Aksi ditiadakan.ada apa dengan kata Porno aksi sehingga dihilangkan, sementara untuk kata Pornografi masih tetap dipertahankan..Pornoaksi lebih mengarah pada sang pelaku sementara Pornografi hanya materi yang berhubungan dengan hasrat seksual yang bisa menimbulkan keinginan seseorang..RUUP yang sudah berlarut-larut tak kunjung disyahkan karena adanya segelintir pihak yang merasa dirugikan atau mengekang kreativitas setiap warga. para seniman dijogjakarta dan daerah Bali menolak secara mutlak akan keputusan dari RUUP yang insya Allah target disyahkan pada akhir 2008 ini.. Metro TV dalam Save OUR Nation (24 September 2008) dengan Tofik Perlukah RUUP? dengan pembicara MEUTIA HATTA (Menteri Pemberdayaan Perempuan), Siti Musda Mulia (Intelektual Muslim yang sesungguhnya Tokoh Pemikir LIberal) dan Kamala Candrakirana (KOMNAS Perempuan) yang ketiga nara sumber saling berdebat akan RUUP. dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwasanya saling bertolak belakang para pemikir2 perempuan yang menjadi narasumber pada acara tersebut. KOMNAS Perempuan menolak di syahkan RUUP dengan alasan akan mengekan kreativitas anak bangsa sebagai warga negara dan bahwa UU yang telah ada sudah mengatur akan maslah Pornografi, dan kemungkinan dengan adanya RUUP tersebut akan mematikan dan memberi peluang untuk terjadinya permasalahan yang lebih luas lagi karena pasal2 yang ada dalam RUU tersebut meniimbulkan penasiran yang multitafsir. Sementara dari Musda Mulia perlu ditinjau ulang untuk disyahkan nya RUUP dan tidak perlu terburu-ru karena masih belum jelas pasal2 yang tercamtum dlaam RUU tersebut dan seharusnya untuk mengambilkan dan mensyahkan RUUP tersebut perlu diundang berbagai lembaga elemen masyarakat agar tidak terjadi pemaksaan segelintir dari golongan yang pro saja, sementara untuk yang menolak dianggap sebagai orang yang setuju dengan pornografi, sementara dari Meutia Hatta RUU sudah lama digodok agar benar2 sesuai dan dapat mengayomi semua hak dan kepentingan warga negara bukan untuk mengekang atau membatasi kreatifitas tetapi lebih melihat kepentingan dan mamfaat nya.

Sabtu, 06 September 2008

suasana malam

beginilah suasana malam dikota Pekanbaru tampak begitu gemerlap dan indah dengan cahaya lampu yang cukup lumayan terang dan indah warna warni..dan ini merupakan bundaran walikota yangs ering dimamfaatkan oleh anak2 muda dan orang tua dengan anak2 nya menikmati suasana sore dan malam hari..duduk bersantai sambil menikmati pancuran air yang memancar dan lampu yang menyorot sehingga tampak begitu indah..kondisi ini juga dimamfaatkan oleh anak2 muda yang dimabuk cinta (pacaran) sambil duduk dan bercanda..dengan ditemani lalu lalang kendaraan roda dua dan empat menambah riuh suara kendaraan..suasana ini juga menambah penghasilan bagi warga yang menjadi fotografer dan jualan didaerah pancuran air tersebut..bundaran ini menjadi objek alternatif bagi warga Pekanbaru untuk melepas lelah dan jemu krn aktivitas kantor yang membosankan..bundaran ini juga menjadi solusi alternatif bagi warga untuk bersantai ria..krn Pekanbaru bukan kota wisata sehingga sangat sulit untuk mencari tempat objek wisata dan tempat bersantai..hanya tempat2 yang jadi alternatif bagi warga Pekanbaru antara lain Bundaran Wali Kota, Kantor Riau Pos, Mall2 dan pusat Perbelanjaan..so, bagi pengusaha bisa menjadi tempat yang bagus untuk membuka hiburan khusus nya yang bisa memberikan pendidikan yang positif..

Rumah Penyejuk

Rumah ini adalah tempat yang paling enak dikunjungi oleh siapapun..rumah yang adem sejuk banget untuk ditempati..disamping sebagai tempat ibadah dan kebgiatan tempat ini menjadi objek yang tepat bagi seseorang yang sedang tersandung segala permasalahan dan persoalan hidup..subhanallah rumas yang asri yang berdiri kokh ditengah pusat peradaban yang serba matrealistis..ia tetap berdiri tegak menyapa semua para manusia..assalamu'alaikum...inilah mesjid agung pekanbaru yang begitu luas tanah dan begitu megah bangunannya ditambah lapangan parkir..tempat ini seringmenjadi kunjungan para anak muda maupun orang tua untuk melakukan berbagi aktivitas mulai dari shalat, lapangannya digunakan untuk jogging para anak muda dan para olahragawan..disamping itu tempat ini menjadi tempat hunting para browser internet..karena tempat ini sudah dilengkapi dengan hot spot...

Jumat, 05 September 2008

menunggu


ternyata tidak semua orang menyukai yang namanya menunggu..begitu juga denganku..untuk penelitian yang akan dilakukan tentang survey perilaku pemilih pada pilkada gubri ini..dana sampai saat ini belum cair..dimana proses pencairan memang selalu menjadi kendala dalam setiap program yang akan dilaksanakan..surat2 yang berhubungan dengan survey sudah dikantongi,mulaid ari surat tugas sebagai korlap dan enumerator 33 orang sudah ada, surat izin penilitian dari BALITBANG Provinsi juga sudah didapat..data untuk penilitianjuga sudah terkumpul kurang lebih 3480 kuisioner dan 348 untuk telli data..sekarang yang menjadi permaslaahan adalah dana yang belum cair..ini adalah kondisi yang sudah menjadi kebiasaan dinegara tercinta ini..dan sudah beberapa kali dihadapi kondisi seperti ini..enumerator yang menunggu membuat aku jadi nggak enak hati, briefing yang dibatalkan kedua kalinya sampai menunggu dana cair baru dilakukan..begitu juga tiket travel aku yang mau berangkat keTembilahan aku cancel jadinya..suasana Ramadhan memang menjadi moment yang tepat untuk menguji kesabaran siapapun..begini lah urusan birokrasi dalam negeri kita..banyak persyaratannya

Senin, 01 September 2008

Survey Politik


alhamdulillah memasuki hari ke 2 Ramadhan menambah gairah hidup semakin hidup..wlopun rasa lelah, lapar dan dahaga menghinggapi diri ini..dramatisir banget ye..menunggu waktu untuk briefing untuk turun kelapangan dalam survey pra pilkada Gubri 08 yang akan dilaksanakan 22 sept 08 ini menambah daftar tugas bagi orang2 yang berkecimpung dalam dunia politik..mulai dari team sukses para candidat yang siap menyerang dan menarik simpati para konstituennya, LSM yang bergerak untuk survey politik para candidat yang akan bertarung di pilkada Gubri jelas terlihat kesibukan yang menguras energi dan pikiran untuk merebut dan meraih hati dari masyarakat..aku ditunjukkan untuk menjadi KORLAP INHIL dalam survey pra pilkada Gubri 08 menjadi kesibukanku semakin bertambah..hehehe. rencana turun di 13 kecamatan dalam waktu 7 hari pada tanggal 3-10 sept 08, aku harus mencari 33orang enumerator yang siap turun di 13 kec. tersebut. alhamdullillah aku ada beberapa orang teman, so contak nggak putus..ternyata keinginanku merekrut teman2 untuk bergabung turung di survey ini membuahkan hasil. dan ini menjadi ajang pembelajaran bagi aku dan teman2 dilapangan, karena dilapangan tidak seindah yang dibayangkan. untuk informasi saat ini satu enumerator harus mendatangi respoden sebanyak 105 orang, sementara target minimal 1hari 15orang dengan 13 pertanyaan yang akan dijawab oleh respondent..namun saat ini belum ada kejelasan kapan briefing pastinya untuk KORLAP. aku masih menunggu informasi sampai skr. karena data yang didapat langsung disemua KPU Kabupaten jadi kami harus menunggu. dan ini bagi aku adalah sebuah tantangan yang harus aku ambil dan aku jalani jika ingin sukses..sebenarnya aku nggak nyangka juga sich kenapa aku bisa tersesat dalam dunia politik padahal aku tidak menyukai dunia politik awalnya, namun nasib dan peluang yang membawa aku kedunia yang penuh dengan retorika dan kediktatoran serta egois yang mengakar.. namun aku menikmatinya walopun aku tidak begitu faham dengan dunia politik sepenuhnya, dan ini masa pembelajaran bagi aku dan teman2 bahwa kita jangan apatis terhadpat politik terutama kondisi bangsa saat ini, jika ingin merubah suatu bangsa sepertinya politik adalah suatu keharusan untuk dimasuki oleh siapapun yang memiliki potensi dan memilki jiwa revolusioner serta jiwa sosial yang tinggi. salah satu yang bisa dilakukan oleh orang yang terlibat dalam dunia politik atau mengetahui sedikit saja kita bisa berperan dalam mencerdaskan perpolitikan bangsa ini agar masyarakat kita tidak dibodohi oleh orang2 yang bermain didunia politik. apalagi ingin merubah bangsa ini kita harus siap untuk terjun dan memegang kursi kekuasaan. disanalah kebijakan dan keputusan yang menyangkut nasib rakyat diperjualbelikan..so bagi ornag yang memiliki keinginan merubah bangsa ini sudah barang tentu harus mau mempertahankan argumentasi dan pertimbangan serta resiko apa yang akan dirasakan jika sebuah keputusan dan kebijakan salah diambil..

Pemimpin Impian

tak tahu harus berkata apa..disaat bangsa ini begitu jauh dari kesejahteraan..disaat bangsa ini jatuh pada titik nadi kelemahan..harapan tinggal harapan..yang kaya semakin kaya..yang miskin semakin melarat..apakah bangsa ini memang sudah ditakdirkan menderita abadi..ataukah bangsa ini menderita karena ulah para penguasa yang tak bermoral..sejuta harapan semakin sirna, disaat moment pilkada selalu menjadi ajang pertarungan dalam mengejar kursi impian yang mampu mengabulkan segala keinginannya..melihat wakil dan penguasa tanah airku tersandung banyak kasus hati ini semakin miris..mulai dari mantan gubernur riau (shaleh djaset..sungguh sholeh namanya), adjmund jaffar (bupati pelalawan), bulyan Royan (anggota dewan) dan sederetan nama2 yang kini kian menyusul..pilkada tinggal pilkada..namun rasanya perubahan terhadap masyarakat tak berbekas bahkan selalu meninggal luka yang mendalam..kekecewaan yang tiada akhir..kini bulan suci telah datang ada selintingan do'a yang terucap dilubuk hati ini akan kekuatan dari Tuhan untuk memunculkan seorang tokoh yang mampu membuat perubahan secara mendasar..seperti tokoh2 yang hari ini sangat dikenal dinegara2 anti amerika seperti Fidel Castro, Hugo Chaves dan Morales mereka merupakan tokoh2 yang berideologi sosialis..namun bukan maslaah ideologi yang menjadi pandangan saya, tetapi lebih pada perubahan dan terobosan yang mereka lakukan mulai dari pendidikan yang gratis, kesehatan yang menjadi prioritas bagi warga miskin dan yang luar biasa dokter yang diperuntukkan untuk warga miskin, menasionalisasi perusahaan gas alam..dan yang lebih hebat lagi mereka hidup dalam kesahajaan bukan dalam kemewahan seperti pemimpin2 kita..dibelahan dunia lain seperti Iran lahir tokoh ahmaddinejab pengikut tokoh revolusioner Iman Khomeini yang beliau sebgai presiden Iran skr..kehidupan yang beliau jalankan sangat sederhana dan bersahaja bahkan beliau tidka menjadikan status sebagai presiden menjadi penghalang baginya untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh rakyat kecil seperti menyapu dijalan pernha ia lakukan, gajinya sebagai presiden tidak untuk dinimatinya dan menunpukkan kekayaan tapi gajinya digunakan untuk masyarakat..sedangkan untuk beliau hanya gaji sebgai dosen disebuah Universitas terkemuka di Teheran..Subhanallah, ternyata masih ada tokoh2 yang hidup dan dilahirkan didunia yang carut marut ini..mereka hidup untuk rakyatnya dan selalu pro rakyat..namun adakah pemimpin kita yang siap hidup untuk rakyatnya..yang lebih kecil adlah para calon2 yang akan memimpin harus lebih empati dan berpihak pada rakyat..bukan hanya program2 yang lebih banyak janji dan retorika saja atau impian yang sulit direalisasikan..saat ini jika para calon lebih empati dan melihat dengan mata dan hati..krisis energi listrik, kelangkaan minyak tanah, kelangkaan Bensin, harga sembako yang tidak stabil..langkah apa yang dapat mereka lakukan..jangan hanya janji dan program saja namun langsung pd keteknisnya..jika mereka tidak mampu menyelesaikannya mereka siap untuk mundur secara terhormat...apakah ada pemimpin yang seperti ini?...y mudahan saja bangsa ini bukan ditakdirkan untuk selalu menderita bahkan menderita abadi...

Merdeka diatas intervensi

Tepat tanggal 17 Agustus 1945 merupakan sejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia memperoleh kebebasan dan diakuinya sebagai bangsa yang merdeka, tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk memperoleh kemerdekaan. Begitu banyak darah yang mengucur membanjiri tanah air ini, begitu banyak nyawa yang melayang demi mempertahankan tanah air, begitu banyak anak kehilangan orang tuanya, begitu banyak harta yang ludes terbakar dan dijarah demi mempertahankan tanah air. Jiwa patriotisme membakar dihati setiap anak bangsa, tidak tua namun anak muda ambil bagian, semangat nasionalisme benar2 menjadi harga mati dalam kondisi penjajahan.
Perjalanan bangsa Indonesia mengalami banyak benturan dan intervensi2 negara-negara yang kuat, sejarah yang ditorehkan menjadi pelajaran bagi anak bangsa untuk mengambil pelajaran yang sangat berharga. Masih tergambar disaat pemerintahan dibawah rezim orde baru dengan presiden Soeharto semua hak warga terkekang dengan diterapkannya system militerisme. Warga hanya bisa ikut dan diam tanpa bisa melawan dan berontak, hanya hati yang tidak menerima namun semua terus berjalan mengikuti apa yang menjadi hak penguasa untuk menerapkan dan menekan semua keinginan masyarakat.
Saat rezim orde baru sistem multipartai sudah berlaku, negara ini dibawah kepentingan-kepentingan penguasa, parpol dan wakil rakyat yang memegang peranan penting dalam perjalanan bangsa, parpol besar menjadi figure keuntungan bagi fungsionaris, kader dalam mengejar kekuasaan demi meraih keuntungan. 32th presiden Soeharto menjabat dibawah rezim yang berkuasa menutup semua celah kekosongan dan kehampaan, yang ada hanya kebisuan yang selalu ada, masyarakat tidak diberi kesempatan untuk angkat berbicara, tidak diberi kesempatan untuk protes. Masyarakat dibawah ketakutan yang luar biasa, para mubaligh dilarang berkutbah yang menyinggung pemerintah (kasus Tanjung Periok), sehingga apa yang tertera dalam pasal 28”kemerdekaan berserikat mengeluarkan pikiran dan pendapat secara lisan dan tulisan diatur dalam UUD 1945” hanyalah slogan kepalsuan yang tertulis diatas lembaran-lembaran kebisuan.
Tahun 1998 merupakan hari sejarah bangsa Indonesia, tepatnya bulan mei terjadi reformasi besar2an dengan tokohnya Prof. DR. Amien Rais yang dikenal sebagai tokoh Reformasi memimpin jalannya reformasi, semua elemen2 Mahasiswa besatu padu mulai dari organisasi2 islam maupun nasionalis bersatu menyuarakan perubahan dan pembaharuan dalam berbagai aspek terhadap bangsa Indonesia, reformasi merupakan harga mati dalam menyongsong perubahan bagi bangsa ini. Semua Universitas2 yang ada di INdonesia mengambil bagian dalam unjuk rasa tersebut, bagi yang tidak ikut dikirim telur busuk, inilah menandakan bahwa kebersamaan dan merapatkan barisan dalam reformasi adalah kewajiban. Tokoh2 muda bermunculan memimpin barisan unjuk rasa, organisasi2 bersatu padu merapatkan barisan. Hasilnya tepat tanggak 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri dari kursi kekuasaannya dan otomatis digantikan wakilnya BJ. Habibie sebagai plt. Semua elemen mahasiswa bersyukur dan sujud mendengar pengunduran diri Soeharto sebagai presiden, semau berbahagia dan menangis saat mendengar pidato dari orang nomor satu tersebut.
Banyak catatan sejarah yang mengukir saat bangkitnya reformasi tersebut, tidak sedikit jiwa-jiwa melayang mempertahankan kemerdekaan yang selama ini terbelenggu tanpa bisa protes, banyak harta2 yang ludes terbakar dan dijarah masyarakat yang tidak bertanggung jawab, banyak tokoh2 yang hanya meninggalkan nama untuk sebuah reformasi. Namun sangat disayangkan sekali bangsa ini mengalami stagnasi yang luar biasa, bangsa ini jatuh pada lubang yang sama, reformasi hanya tinggal nama, kebebasan yang didengungkan menjadi kebablasan sehingga porno aksi dan pornografi menjadi tontonan setiap saat bagi anak bangsa, narkoba merajalela, kriminalitas semakin tak terkontrol untuk sebuah hasil reformasi yang tidak terkendali.
Menyoroti langkah kebijakan orang nomor satu membuat hati miris, banyak kebijakan yang tidak berpihak pada masyarakat sebagai contoh saat akan dibukanya hubungan diplomatic dengan Israel dan dilakukannya pemutihan terhadap PKI tentu kebijakan yang sangat kontraversial, kenaikan BBM dalam beberapa tahun selalu melonjak semakin menambah daftar orang miskin, penggusuran para pedagang kaki lima, penggusuran rumah2 yang dimenangkan oleh pihak berduit, dan adanya pengekangan hak untuk berkreativitas anak bangsa.
Bangsa ini mengalami degradasi moralitas, krisis social, krisis kepercayaan, kredibilitas yang menimbulkan keraguan, krisis kepemimpinan, krisis energi yang berkepanjangan, krisis pemikiran dan deretan2 krisis lainnya yang semakinmewabah. Ini cerminan kemunduran dan kebijakan yang salah diambil oleh pemimpin bangsa ini. Efeknya adalah masyarakat yang selalu menjadi pelengkap penderita. Mungkinkah bangsa ini sudah ditakdirkan untuk mengalami penderitaan yang abadi atau lengkah yang salah menjadi pemicu penderiataan ini. Ada baiknya setiap tokoh, pemimpin untuk mengikuti langkah yang diambil oleh pemimpin bangsa2 kecil seperti Kuba, Yugoslavia, Venezeula dan Iran yang mereka semua adalah bangsa yang berani dan memilki pemimpin yang tegas terhadap intervensi2 asing pada negaranya, dan tentunya mereka adalah pemimpin yang pro rakyat karena setiap kebijakan selalu berpihak pada rakyat pemimpin tersebut adalah Hugo Caves, Morales, Fidel Castro dan Mahmoud Akhmaddinejab (judul buku Inilah Presiden Radikal by. Eko Prasetyo).
Kini sudah 63th Indonesia Merdeka (17 Agustus 1982-17 Agustus 2008) sudah sewajarnya merefleksi dan intropeksi akan perjalanan bangsa ini dalam memaknai arti sebuah kemerdekaan ataupun kebebasan, apakan kemerdekaan benar2 sudah dirasakan bagi hak setiap warga Negara, apakah hak2 warga benar2 sudah bebas dari intervensi pemerintah, ataukah bangsa ini telah bebas dari intervensi2 asing? Ini menjadi sorotan yang harus dipikirkan oleh pemerintah yang berkuasa. Deretan2 kemiskinan menjadi titik poin yang urgensi untuk dikaji oleh pemerintah akan program2 yang digencarkan apakah benar2 berpihak pada masyarakat atau tidak.
63th merupakan proses perjalanan yang cukup panjang bangsa ini dalam memaknai kemerdekaan, kemerdekaan dalam arti sebenarnya, kemerdekaan yang harus dimaknai lebih spesifik bukan kemerdekaan yang hanya dirayakan untuk 1th sekali dengan hiasan2 merah putih, lagu kebangsaan yang bergema, kibaran2 bendera disetiap sudut perkotaan ataupun rumah, dan acara2 formalitas yang lebih menitik beratkan pada hal yang mubajir namun tidak meresap dalam hati setiap anak bangsa ini apalagi pemerintah itu sendiri. Upacara yang menjadi titik sentral dalam ceremony kenegaraan haruslah menjadi semangat bangsa ini untuk bangkit dari keterpurukan2, krisis2, dari kemalasan, dan dari intervensi dan ketergantungan dengan bangsa lain. Hendaklah ceremony yang dilakukan dapat meresap akan arti kemerdekaan itu sendiri, renungan yang panjang harus dilakukan agar bangsa ini tidak jatuh untuk kesekian kali nya pada keterpurukan dan penderitaan yang terus menerus. Ingatlah bagaimana sang heroic memperoleh kemerdekaan ini dengan darah dan jiwa raga mereka. Jika kemerdekaan hanya dimaknai dengan hura-hura dan kesenangan belaka tidak akan menjadi efek yang membekas dihati warga Negara Indonesia.
Tidak salah jika kemerdekaan diselingi dengan kegiatan2 panjat pinang, makan kerupuk, lomba lari pakai karung dan kegiatan2 yang lainnya, namun janganlah lupa jika kita memiliki para penerus bangsa ini yang akan memegang segala peranan untuk kedepannya, alangkah baiknya jika kemerdekaan dilakukan dengan mengingat kembali pristiwa G 30 SPKI dengan membuka kembali lembaran sejarah bangsa ini, cerita para pahlawan tanah air dengan memberikan pesan moral dan tontonan yang edukatif terhadap generasi, melakukan perlombaan yang lebih mengarah kepada aspek yang edukatif seperti lomba baca puisi bertemakan pahlawan, lomba artikel sejarah, lomba pidato kebangsaan, lomba menari kedaerahan, lomba mewarnai gambar tokoh para pahlawan tanah air, lomba lagu kebangsaan, lomba cerdas cermat pahlawan dll. Sehingga ini lebih mengarah pada edukasi, mengasah pemikiran anak agar membuka kembali sejarah, dan tentunya anak menjadi lebih kreatif dan inovatif untuk membentuk kecerdasan anak dan pribadi anak menjadi seperti tokoh heroic tersebut. Kemasan yang dibuat tentu harus lebih bervariatif dan semenarik mungkin agar anak tidak bosan dan pastinya melatih generasi untuk berpikir dan mengandalkan otak dari pada hanya otot saja.
Namun tidak semua panitia memiliki dana untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, jika ini yang terjadi tentunya pemerintah baik propinsi maupun kabupaten lebih pro aktif terhadap kegiatan yang lebih mengedepankan keceradasan dan pemikiran. Kinilah saatnya kita bebas dari segala kebelengguan yang mengekang dan melilit leher agar semua mampu berperan untuk kebaikan bangsa ini dan memberikan sumbangsih pemikiran dan ide brilian dari setiap warga sehingga loyalitas yang diberikan tidak salah penafsiran. Mudahan saja untuk 63th, bangsa ini menjadi titik awal perubahan yang sebenarnya menuju kemakmuran dan perbaikan dari segala aspek. Jangan adalagi kata2 mundur dan penggusuran terhadap masyarakat…merdeka…merdeka..Allahhuakbar.