tak tahu harus berkata apa..disaat bangsa ini begitu jauh dari kesejahteraan..disaat bangsa ini jatuh pada titik nadi kelemahan..harapan tinggal harapan..yang kaya semakin kaya..yang miskin semakin melarat..apakah bangsa ini memang sudah ditakdirkan menderita abadi..ataukah bangsa ini menderita karena ulah para penguasa yang tak bermoral..sejuta harapan semakin sirna, disaat moment pilkada selalu menjadi ajang pertarungan dalam mengejar kursi impian yang mampu mengabulkan segala keinginannya..melihat wakil dan penguasa tanah airku tersandung banyak kasus hati ini semakin miris..mulai dari mantan gubernur riau (shaleh djaset..sungguh sholeh namanya), adjmund jaffar (bupati pelalawan), bulyan Royan (anggota dewan) dan sederetan nama2 yang kini kian menyusul..pilkada tinggal pilkada..namun rasanya perubahan terhadap masyarakat tak berbekas bahkan selalu meninggal luka yang mendalam..kekecewaan yang tiada akhir..kini bulan suci telah datang ada selintingan do'a yang terucap dilubuk hati ini akan kekuatan dari Tuhan untuk memunculkan seorang tokoh yang mampu membuat perubahan secara mendasar..seperti tokoh2 yang hari ini sangat dikenal dinegara2 anti amerika seperti Fidel Castro, Hugo Chaves dan Morales mereka merupakan tokoh2 yang berideologi sosialis..namun bukan maslaah ideologi yang menjadi pandangan saya, tetapi lebih pada perubahan dan terobosan yang mereka lakukan mulai dari pendidikan yang gratis, kesehatan yang menjadi prioritas bagi warga miskin dan yang luar biasa dokter yang diperuntukkan untuk warga miskin, menasionalisasi perusahaan gas alam..dan yang lebih hebat lagi mereka hidup dalam kesahajaan bukan dalam kemewahan seperti pemimpin2 kita..dibelahan dunia lain seperti Iran lahir tokoh ahmaddinejab pengikut tokoh revolusioner Iman Khomeini yang beliau sebgai presiden Iran skr..kehidupan yang beliau jalankan sangat sederhana dan bersahaja bahkan beliau tidka menjadikan status sebagai presiden menjadi penghalang baginya untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh rakyat kecil seperti menyapu dijalan pernha ia lakukan, gajinya sebagai presiden tidak untuk dinimatinya dan menunpukkan kekayaan tapi gajinya digunakan untuk masyarakat..sedangkan untuk beliau hanya gaji sebgai dosen disebuah Universitas terkemuka di Teheran..Subhanallah, ternyata masih ada tokoh2 yang hidup dan dilahirkan didunia yang carut marut ini..mereka hidup untuk rakyatnya dan selalu pro rakyat..namun adakah pemimpin kita yang siap hidup untuk rakyatnya..yang lebih kecil adlah para calon2 yang akan memimpin harus lebih empati dan berpihak pada rakyat..bukan hanya program2 yang lebih banyak janji dan retorika saja atau impian yang sulit direalisasikan..saat ini jika para calon lebih empati dan melihat dengan mata dan hati..krisis energi listrik, kelangkaan minyak tanah, kelangkaan Bensin, harga sembako yang tidak stabil..langkah apa yang dapat mereka lakukan..jangan hanya janji dan program saja namun langsung pd keteknisnya..jika mereka tidak mampu menyelesaikannya mereka siap untuk mundur secara terhormat...apakah ada pemimpin yang seperti ini?...y mudahan saja bangsa ini bukan ditakdirkan untuk selalu menderita bahkan menderita abadi...
Senin, 01 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar