Detik-detik waktu terus berjalan
Meninggalkan bekas-bekas kehinaan
Noda-noda kemunafikan
Diantara panasnya hari terlintas anak kecil yang menengadahkahkan
Tangan-tangan kelemahan
Yang menyeret keibaan jiwa
Raut wajah yang diselimuti debu-debu kepasrahan
Kotoran-kotoran ketakberdayaan
Terlihat setitik ketegaran yang bergelayut dalam pikiran
Tangan menengadah mengakui kepasrahan diri
Akan penderitaan yang begitu panjang
Tiada kata tatkala hati terenyuh menyaksikan penomena dunia
Kemiskinan membudaya
Manusia bagai sapi perahan
Eksploitasi anak-anak demi meraih koin keuntungan
Tiada lagi yang mampu berbicara
Tatkala nafsu dunia merajalela
Keangkaramurkaan menjadi raja
Dimana hati kecil para penguasa
Dimana nurani para konglomerat
Dimana hati kecil para penguasa
Dimana control para wakil rakyat
Dimana janji para kader dan fungsionaris partai
Apakah hanya kata-kata untuk mendinginkan dan meredam
Gejolak amarah hsti para manusia lemah
Yang tak memiliki kekuatan harta, kekuasaan dan keberanian
Oh…negeriku yang
Kini engkau dalam ambang kehancuran dan duka
Yang terus menerus oleh keserakahan, kedzoliman para politikus
Kapankah negriku akan jaya…makmur..dan merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar